Selasa, 01 November 2011

Cerita Seks Bercinta Dengan Tiga Lelaki Saat Tahun Baru - 10

Aku pikir dia sudah puas dan ingin istirahat tapi di malah ingin mencoba gaya lain. “Din, kita ganti gaya” kata Ari. Ari mengatur posisi doggy style lagi. Aku sudah sangat lemas masih harus melayaninya dalam posisi doggy sytle yang melelahkan itu. Karena ingin cepat selesai kuturuti saja keinginannya. Tangan dan kakiku bertumpu di kasur. Ari langsung menerobos mekiku dari belakang. Tak seperti dia yang memberiku kesempatan bernafas, Ari langsung menggenjotku dengan cepat, banyaknya cairan pelumas dan sperma dalam mekiku membuat batangnya gampang bergerak. Goyangan pinggulnya yang sangat cepat itu menyebabkan bunyi
berdecak setiap batangnya menghujam mekiku. Tampaknya Ari sangat menyukai mekiku. Sambil menggoyangkan pinggulnya dengan cepat, tangannya menelusuri setiap lekuk tubuhku. Dari leher, ia mengelus pundakku, dada, pinggang, pinggulku, lalu dia meraba-raba kedua toketku yang menggelantung itu. Dia tidak meremas toketku, tapi hanya merabanya saja. Nafsu Frans tampaknya sudah bangkit lagi, dia mendatangiku dan memintaku untuk mengulum batangnya, kubuka mulutku dan batangnya pun masuk kedalam mulutku, kusiap batangnya kuat-kuat sampai pipiku kempot, dia memaju-mundurkan pinggulnya agar batangnya dapat keluar-masuk mulutku dengan leluasa.

“ahhhhhh…….” aku mendesah kencang karena tiba-tiba
Ari mencubit pentilku kuat-kuat. “ah…pelan..pelan dong kalo nyubit…” kataku. “hehehe…sorry Din..abis ngegemesin sih..” balas Ari sambil terus menggenjot dan memilin-milin kedua pentilku. Frans menarik kepalaku dan mengarahkannya pada batangnya, langsung ku lanjutkan kulumanku. Ari tampaknya tak ingin cepat-cepat orgasme, dia memelankan goyangannya. dia terus memaju-mundurkan pinggulnya menusuk mekiku. Kuisap batang Frans itu didalam mulutku sehingga ia merem-melek keenakan. Goyangan Ari perlahan-lahan makin cepat.

“Ah..Din…dah mau
keluar nih..isep..uhhhhhh” Frans mendapat orgasmenya lagi, spermanya langsung kutelan sehingga tak ada yang tercecer keluar dan langsung kubersihkan batangnya dari sisa-sisa spermanya. Ari makin meningkatkan kecepatannya, nafasnya makin memburu dan meracau tak jelas, kurasa dia akan segera mendapatkan orgasmenya. Sambil terus menggenjotku, kedua tangannya kini meremas kedua toketku dengan penuh nafsu. Nafsuku seakan-akan meledak lagi, rasa lemas yang kurasakan hilang dan kini kurasakan rasa puas yang seperti akan meledak. Ari mempercepat goyangannya lagi hingga tubuhku bergetar kencang, dia juga meremas toketku kuat-kuat lalu sebuah lenguhan panjang terdengar dari mulutnya.


Dapat kurasakan cairan hangat mengisi mekiku, belum selesai gelombang
orgasme Ari, aku menyusulnya tak lama kemudian. “a..aaaaahhhhhhhh….”

BERSAMBUNG - - -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar