Kami bertiga membasahi diri dengan air dari shower yang mengalir deras. Frans mengambil sabun lalu mematikan showernya. “sini, biar aku sabunin..Kamu kan capek..” kata Frans padaku. Ia menggosokkan sabun sampai berbusa lalu mulai menyabuni tubuhku. Ari pun mulai menyabuniku. Frans menyabuni toket kananku, sedangkan Ari menyabuni toket kiriku. Dibawah, kurasakan tangan Frans bermain-main pada mekiku. “nghhhhh…jangan lagi bang…” aku mendesah. Desahanku itu malah membangkitkan lagi nafsu mereka. Sambil menyabuni toketku, mereka
meremas-remas toketku. Aku hanya bisa pasrah diperlakukan seperti itu oleh mereka berdua. Kurasakan 2 jari maju-mundur menusuk mekiku.
“eemmmmmhhhh..bang..udah…oooooooohhhhhhh” Tampaknya mereka berdua
berusaha membangkitkan nafsuku dengan memilin pentilku atau meremas
toketku. Gerakkan jari makin cepat, dengan cepat jari itu keluar-masuk mekiku. “oh…ohhh…ohhh..ooooohhhh….” Aku mendesah. Ari menyalakan shower kembali lalu membersihkan tubuhku dari sisa sabun. Aku berharap mereka akan menyudahi permainannya. Tapi, Frans malah ingin dipuaskan lagi, aku hanya bisa berharap agar tidak pingsan saat dia menyetubuhiku nanti. Frans rupanya ingin mencoba gaya pangkuan seperti yang kulakukan tadi saat bersama Ari tadi. mekiku yang masih penuh cairan itu membuat batang nya mudah menerobos mekiku. Dia tau tubuhku sudah lemas. Didalam kamar mandi pun aku harus melayaninya. Dia mulai menggoyangkan pinggulnya sehingga batangnya mulai menghujam mekiku. Tusukkan batangnya membuat aku seakan merasa tersengat listrik. Digoyangkannya pinggulnya dengan cepat. “ahh…ahhhh….ahhh…bang…ahhhhhh….
BERSAMBUNG - - -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar